Gubernur Mangku Pastika berdialog dengan pemain Film Mahabharata (foto raka wirawan).
SULUHBALI.CO, Denpasar — Film Mahabharata yang diangkat dari cerita yang ada dalam epos Mahabharata, sarat dengan nilai Hindu yang sangat tinggi dan universal, “Kita di Bali yang masih memegang teguh nilai-nilai Hindu itu, tentu sangat berterima kasih dengan ditayangkannya cerita Mahabharata di televisi nasional. Karena itu kita sebagai masyarakat Bali dan Hindu harus berterima kasih dan memberi apresiasi,” ujar Mangku Pastika di hadapan para artis Mahabharata yang sedang berkunjung ke Konsulat India di Bali, Renon – Denpasar, Minggu (5/10/2014).
Ketujuh pemeran Mahabharata yang datang ke Pulau Dewata itu, yakni Shaheer Sheikh Nawas pemeran Arjuna, Vin Rana (Nakula), Saurav Gurjar (Bima), Lavanya Bhardwaj (Sadewa), Rohit Bhardwaj (Yudistira), Arpit Ranka (Duryodana), dan Aham Sharma (Karna).
“Kalau di Amerika ada Hollywood, di India ada Bollywood, maka saya berharap di Bali nanti ada Baliwood. Saya ingin Bali juga dikenal sebagai pusat perfilman, diantaranya agar nanti Bali dijadikan lokasi syuting pembuatan film,” tambah Mangku Pastika.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika juga mengundang para aktor untuk berkunjung lagi ke Bali di masa-masa yang akan datang. Dia pun mempromosikan Bali sebagai The Island of Love. “Yang belum berkeluarga, bisa memilih Bali sebagai tempat untuk melangsungkan pernikahan atau berbulan madu. Sedangkan yang sudah menikah, Bali bisa menjadi tempat untuk menguatkan kembali cinta dengan pasangan,” ujar Pastika yang disambut tawa oleh para bintang Mahabarata.
Dalam kesempatan itu, meski dengan berdesak-desakan, para artis dikasi bingkisan masing-masing oleh Mangku Pastika, Ayu Pastika dan Ade Rai. “Saya dan Bapak (Mangku Pastika) tadi memberi bingkisan berupa kain khas Bali kain endek,” ungkap Ayu Pastika.
Sedangkan Ade Rai, yang dipanggil-pangil dengan “Bima dari Bali” itu menyerahkan bingkisan berupa lukisan wayang dalam sebuah bingkai kaca dengan dasar warna hitam. Teriakan histeris “Arjuna…arjuna,” berkali-kali terdengar, sampai akhirnya pria-pria ganteng itu memasuki mobil-mobil mewah warna hitam, meninggalkan kawasan Renon. “Wah ternyata aslinya lebih ganteng lo, ketimbang yang dilihat di TV,” celetuk seorang ibu paruh baya. (SB-Raka).
Sumber: suluhbali.co
Posting Komentar