Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Yoshihide Matsumura, CEO Matsumura Engineering Co.Ltd bersama uang palsu Super-S, 100 dolar AS terbaru di tangannya.
Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM,TOKYO - Perusahaan Yoshihide Matsumura, Matsumura Engineering Co.Ltd yang didirikan September 1988 menemukan uang palsu 100 dolar AS yang terbaru dan telah menginformasikan kepada pihak finansial Amerika Serikat.
Beberapa ciri uang palsu yang dicetak sangat canggih ini memang tak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (6/8/2014) siang Matsumura memperlihatkan sampai detil semua perbedaan tersebut, termasuk menggunakan kaca pembesar elektron yang sangat peka dan penggunaan data grafik sehingga kepalsuan dapat dideteksi dengan mudah oleh perusahaannya terutama menggunakan alat detektor terbarunya seri EXC-5700A.
Ada dua helai mata uang 100 dolar AS yang satu lama dan satu uang kertas terbaru. Keduanya bergambar Benjamin Franklin. Yang lama dengan gambar Benjamin Franklin di bawah tulisan United States of America. Uang baru dengan gambar Benjamin Franklin besar mengambil ukuran lebar penuh uang tersebut.
1. Untuk uang 100 dolar AS lama perhatikan pita tulisan Franklin di bawah gambarnya, terutama ujung pita bagian kanan. Di bagian lekukan pita tersebut terputus sekitar 0,5 milimeter bagi uang kertas yang palsu. Yang asli menyambung terus bagian sudut lekukan pita tersebut.
2. Pada bagian angka 100 di kiri bawah, khususnya garis melingkar angka 100 tersebut bagian kanan, di bagian lekukan, bagi uang yang palsu cetakannya jelek bersih. Sedangkan uang yang asli justru seperti kotor seperti ada cacat hitam sedikit.
3. Bagian belakang uang kertas perhatikan lonceng pada atas gedung yang menunjukkan jam 1:22 (13:22). Garis panjang jam yang ke angka menit 22 itu terpotong dengan bulatan lonceng tampak kotor jelek. Sedangkan yang palsu justru bagus bersih cetakannya.
4. Lalu kita lihat uang 100 dolar AS yang baru. Di sinilah yang sangat sulit dibedakan dan sangat banyak beredar di Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Uang palsu 100 dolar AS terbaru sama sekali tak ada perbedaan kesalahan satu sama lain. Semua sama persis yang asli dan yang palsu. Perbedaan yang bisa dilihat pakai mata atau pakai sinar ultra violet atau kaca pembesar, karena yang palsu menggunakan tinta cetak security yang hampir sama. Hanya karakter kimia tinta cetak palsu agak sedikit beda. Hal ini sangat kelihatan setelah dilacak detil rumusan kimia tinta, penelitian mendalam, dijadikan data, dijadikan grafik, barulah ketahuan perbedaan grafik antara tinta cetak palsu dan aslinya.
"Sudah sangat canggih uang palsu 100 dolar AS yang baru, ini sangat berbahaya dan sangat banyak beredar di Asia Tenggara serta Timur Tengah," papar Matsumura.
Mendapatkan data tercanggih itu pun, membuat alat deteksinya menjadi tercanggih di dunia, tak ada yang lebih canggih dari alatnya untuk mendeteksi semua uang 100 dolar AS.
"Bahkan uang lecek, kotor, baru dan tererosi karena terlalu dipakai dan sebagainya, tetap bisa terdeteksi dengan baik, mengetahui apakah itu uang asli atau uang palsu," jelasnya.
Mesin deteksi kami secara otomatis mendeteksi dan menghitung waktu uang kertas, serta otomatis menganalisanya. Jadi bisa tahu uang itu asli atau palsu walaupun keadaan terlipat, atau kotor atau bau sekali pun.
Uji coba dilakukan berkali-kali dan semua berhasil dengan baik membedakan uang asli atau palsu meskipun sudah terlipat, lecek, kotor dan bau.
Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM,TOKYO - Perusahaan Yoshihide Matsumura, Matsumura Engineering Co.Ltd yang didirikan September 1988 menemukan uang palsu 100 dolar AS yang terbaru dan telah menginformasikan kepada pihak finansial Amerika Serikat.
Beberapa ciri uang palsu yang dicetak sangat canggih ini memang tak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (6/8/2014) siang Matsumura memperlihatkan sampai detil semua perbedaan tersebut, termasuk menggunakan kaca pembesar elektron yang sangat peka dan penggunaan data grafik sehingga kepalsuan dapat dideteksi dengan mudah oleh perusahaannya terutama menggunakan alat detektor terbarunya seri EXC-5700A.
Ada dua helai mata uang 100 dolar AS yang satu lama dan satu uang kertas terbaru. Keduanya bergambar Benjamin Franklin. Yang lama dengan gambar Benjamin Franklin di bawah tulisan United States of America. Uang baru dengan gambar Benjamin Franklin besar mengambil ukuran lebar penuh uang tersebut.
1. Untuk uang 100 dolar AS lama perhatikan pita tulisan Franklin di bawah gambarnya, terutama ujung pita bagian kanan. Di bagian lekukan pita tersebut terputus sekitar 0,5 milimeter bagi uang kertas yang palsu. Yang asli menyambung terus bagian sudut lekukan pita tersebut.
2. Pada bagian angka 100 di kiri bawah, khususnya garis melingkar angka 100 tersebut bagian kanan, di bagian lekukan, bagi uang yang palsu cetakannya jelek bersih. Sedangkan uang yang asli justru seperti kotor seperti ada cacat hitam sedikit.
3. Bagian belakang uang kertas perhatikan lonceng pada atas gedung yang menunjukkan jam 1:22 (13:22). Garis panjang jam yang ke angka menit 22 itu terpotong dengan bulatan lonceng tampak kotor jelek. Sedangkan yang palsu justru bagus bersih cetakannya.
4. Lalu kita lihat uang 100 dolar AS yang baru. Di sinilah yang sangat sulit dibedakan dan sangat banyak beredar di Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Uang palsu 100 dolar AS terbaru sama sekali tak ada perbedaan kesalahan satu sama lain. Semua sama persis yang asli dan yang palsu. Perbedaan yang bisa dilihat pakai mata atau pakai sinar ultra violet atau kaca pembesar, karena yang palsu menggunakan tinta cetak security yang hampir sama. Hanya karakter kimia tinta cetak palsu agak sedikit beda. Hal ini sangat kelihatan setelah dilacak detil rumusan kimia tinta, penelitian mendalam, dijadikan data, dijadikan grafik, barulah ketahuan perbedaan grafik antara tinta cetak palsu dan aslinya.
"Sudah sangat canggih uang palsu 100 dolar AS yang baru, ini sangat berbahaya dan sangat banyak beredar di Asia Tenggara serta Timur Tengah," papar Matsumura.
Mendapatkan data tercanggih itu pun, membuat alat deteksinya menjadi tercanggih di dunia, tak ada yang lebih canggih dari alatnya untuk mendeteksi semua uang 100 dolar AS.
"Bahkan uang lecek, kotor, baru dan tererosi karena terlalu dipakai dan sebagainya, tetap bisa terdeteksi dengan baik, mengetahui apakah itu uang asli atau uang palsu," jelasnya.
Mesin deteksi kami secara otomatis mendeteksi dan menghitung waktu uang kertas, serta otomatis menganalisanya. Jadi bisa tahu uang itu asli atau palsu walaupun keadaan terlipat, atau kotor atau bau sekali pun.
Uji coba dilakukan berkali-kali dan semua berhasil dengan baik membedakan uang asli atau palsu meskipun sudah terlipat, lecek, kotor dan bau.
Posting Komentar